Selasa, 13 Oktober 2015

4. Ikramul Muslimin

Ikramul Muslimin adalah menunaikan hak sesama muslim tanpa mengharap hak kita ditunaikan, dengan berakhlak baik pada manusia ataupun makhluk lain. Sifat ikram yang terendah adalah bersabar dan tidak merepotkan orang lain. Menyusahkan orang lain dapat merusak dan diakhirat kelak akan dipertanggungjawabkan. Keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala tersimpan dalam amal shalih, kemurkaannya tersimpan dalam perbuatan maksiat, dan kewali-annya tersifat dalam sifat ikram.

Amal tidak sempurna tanpa sifat ikram, bahkan dikhawatirkan akan bangkrut kelak di akhirat. Abu Hurairah Radhiallahu anhu bertanya kepada Sahabat, 
"Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut?" para Sahabat menjawab "Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang atau harta kekayaan."
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, "Orang yang bangkrut dikalangan umatku, Ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa banyak amal kebaikan berupa shalat, shaum dan zakat. Namun ia juga membawa amal keburukan, ia pernah mencaci maki seseorang, menuduh orang (tanpa hak), dan pernah pula memukul sesorang. Maka diberikanlah amal-amal kebaikannya kepada orang ini dan orang itu (yang teraniaya). Jika amal kebaikannya telah habis, sedangkan hak-hak mereka belum tertunaikan, maka diambil dosa-dosa mereka (yang pernah dianiaya). Kemudian ditimpakan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke neraka." (Hr. muslim)
Ikram bukan hanya dengan lisan, tetapi dengan hati dan perbuatan. Ikram semua orang miskin atau kaya, pejabat atau rakyat jelata. Ikram tertinggi adalah mengajak setiap orang untuk taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar selamat dari azabNya di dunia dan di akhirat. 

Abu Darda Radhiallahu anhu berkata yang dibenarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bahwa,
"Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak yang wajib kau penuhi dan untuk dirimu sendiri ada hak yang wajib engkau tunaikan dan untuk isterimu ada hak pula yang harus engkau tunaikan, maka tunaikanlah semua hak orang lain atas dirimu."
Diantara hak-hak itu adalah:

1. Hak saudara dalam harta
Memperhatikan kebutuhan saudaranya dari kelebihan hartanya. Abdullah bin Umar Radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 
"Barang siapa yang selalu memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah selalu memenuhi kebutuhannya." (Hr. Bukhari - Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa memberi kelonggaran kepada seorang muslim dari kesulitan dunia, maka Allah pasti akan memberikan kelonggaran kepada dia dari kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan pada orang yang mendapat kesukaran maka Allah pasti memberikan kemudahan padanya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat; dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya."(Hr. Muslim)
Derajat yang paling tinggi ialah lebih mementingkan saudaranya daripada dirinya sendiri, dengan jalan memberikan segala yang diperlukan saudaranya sehingga membuat dia berkecukupan dan mulia kedudukannya.

2. Hak Saudara pada diri
Memberi bantuan ketika diminta atau ketika mampu, jika mereka sakit dijenguknya dan membantunya jika ia sibuk.

3. Hak saudara pada lisan
Memanggil dengan nama yang disukai, mengingatkan ketika ia lalai dan sampaikan pesan orang lain yang diberikan kepadanya. Serta mendoakannya.

4. Hak saudara dalam hati
Berbaik Sangka (Khusnudzan) dengan menyadari dan mengetahui bahwa saudaranya bukanlah orang yang maksum (suci bersih dari dosa dan kesalahan). Setia dengan pendirian Teguh menjaga persaudaraan sampai akhir hayatnya.

5. Hak saudara untuk meringankan bebannya
Tidak membebani dengan tanggung jawab yang tidak mampu ia pikul.

6. Hak saudara dalam hal mencintai yang bermanfaat dan membenci yang mudharat baginya
Membenci segala sesuatu yang membawa mudharat baginya dan berusaha untuk mencegahnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Perumpamaan seorang muslim dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling mengasihi itu adalah bagaikan satu tubuh. Jika salah satu organ tubuh merasakan sakit maka seluruh organ tubuh merasakan sakit, sehingga tidak dapat tidur dan demam karenanya." (Hr. Muslim)
Dan juga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Tolonglah saudaramu yang berbuat aniaya dan teraniaya!" seorang sahabat bertanya "menolong yang teraniaya dapat saya pahami, tetapi bagaimana menolong yang menganiaya?" Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Mencegahnya dari perbuatan aniaya, itulah cara menolongnya!"
 (Hr. Bukhari)
Sifat Ikramul Muslimun akan wujud dengan mendakwahkan pentingnya sifat ikram ini, untuk bersama-sama mempraktekan akhlak Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memuliakan Ulama, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang mudan dan menghargai teman sebaya. Dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar hakikat sifat ini dapat wujud pada diri dan keluarga kita, serta kepada seluruh umat islam.

Semoga salinan ini bermanfaat bagi kita, Allahummaghfirli.

Baca Lagi..