Kejayaan dan kesuksesan seluruh makhluk ada dalam kekuasaan Allah Subhana
Wa Ta'ala, yang telah menjadi ketetapannya dan tidak akan berubah hingga hari
kiamat. kesuksesan dan kebahagian seluruh umat manusia hanya ada dalam amal
agama yang sempurna, sejauh mana ia taat kepada Allah Subhana Wa Ta'ala dan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Para sahabat Radhiallahu 'Anhum adalah orang-orang yang telah sukses di
dunia maupun di akhirat, Allah Subhana Wa Ta'ala telah ridha kepada mereka
sebagai contoh masyarakat yang mengamalkan agama secara sempurna. Meskipun
kehidupan mereka jauh dari sentuhan teknologi dan industri, namun mereka
memperoleh kesuksesan karena telah berkorban di jalan Allah Subhana Wa
Ta'ala untuk membentuk sifat yang mulia dalam diri mereka, yaitu :
1. Yakin Pada Kalimat
Thayyibah لا اله الا الله محمد رسول الله
"Laa Ilaaha Illallaah(Hakikatul
Iman) Muhammadur Rasuulullaah(Thariqatul Iman)"
2. Shalat Khusyu' wal Khudu' ('Alamatul Iman)
3. Ilmu ma'a Dzikir (Ma'rifatul Iman)
4. Ikaramul Muslimin (Halwatul Iman)
5. Tashihun Niyat (Maqbulul Iman)
Keenam sifat inilah yang memudahkan mereka mengamalkan agama dengan
sempurna, sehingga iman yang shahih dan amal shalih wujud dalam kehidupan
mereka. Dan umat ini akan kembali memperoleh kejayaan, apabila meniru cara
sahabat Radhiallahu 'Anhum mengamalkan agama.
Kembali ditegaskan Allah Subhana Wa Ta'ala meletakan kejayaan umat manusia
di dunia dan akhirat hanya dalam amal agama yang sempurna seperti yang dibawa
oleh baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Namun pada saat ini umat islam belum ada kemampuan untuk mengamalkan agama
secara sempurna.
Tetapi para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dahulu telah mampu mengamalkan agama secara sempurna karena pada diri mereka terdapat sifat-sifat yang mulia, di antaranya enam sifat.
Pada zaman ini, apabila umat islam memiliki enam sifat tersebut, niscaya mereka akan mampu mengamalkan agama secara sempurna.
Keyakinan
yang benar kepada Allah Subhana Wa Ta’ala bahwa tiada yang berhak disembah
selain Dia dan bersaksi bahwa nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah
hamba dan utusannya, mendirikan shalat khusyu wal kudhu, disertai dengan
menuntut ilmu, memperbanyak dzikrullah, dan saling memuliakan sesama muslim
dengan niat yang ikhlas hanya mengharap ridha Allah Subhana Wa Ta’ala, yang
dapat diperoleh dengan cara da’wah dan tabligh, dengan mengorbankan harta dan
diri di jalan Allah Subhana Wa Ta’ala.
Yakin
Kepada Kalimat Thayyibah “laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah”
Artinya:
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah
Maksudnya:
Mengeluarkan keyakinan kepada makhluk dari hati kita dan memasukan keyakinan
hanya kepada Allah Subhana Wa Ta’ala dalam diri kita. Meyakini pula bahwa
satu-satunya jalan untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanyalah dengan
mengikuti cara hidup baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Keuntungannya:
1. Barangsiapa meninggal dunia sedang ia
mengetahui (meyakini) bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, maka
dia pasti masuk surga.
2. barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada
yang berhak disembah selain Allah sedang hatinya membenarkan apa yang
diucapkanoleh lisannya, maka dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia
kehendaki.
3. Disebutkan dalam sebuah mafhum hadits
bahwa orang yang memiliki iman walaupun sebesar dzarrah akan dibalas oleh Allah
dengan surga yang luasnya sepuluh kali dunia ini.
4. Tidak akan masuk neraka atau tidak
akan ditelan api neraka seseorang yang bersaksi bahwasanya tiada yang berhak
dsembah selain Allah dan (bersaksi) bahwa Muhammad utusan Allah.
5. Barang siapa berpegang teguh kepada
sunnahku ketika rusaknya umatku, maka baginya pahala seratus orang mati syahid.
6. Barang siapa yang menghidupkan
sunnahku, sungguh ia mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku, maka ia akan
bersamaku dalam surga.
Shalat
Khusyu Wal Kudhu
Artinya:
Shalat yang diiringi konsentrasi batin dan merendahkan diri dihadapan Allah
Subhana Wa Ta’ala dan dilakukan dengan cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam.
Maksudnya:
Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala yang ada dalam
shalat kedalam kehidupan sehari-hari.
Keuntungannya:
1. Sesungguhnya shalat itu dapat
mencegah perbuatan keji dan munkar
2. Dan carilah pertolongan dengan sabar
dan shalat.
3. Shalat itu mi’rajnya orang beriman
Ilmu
Ma’a Dzikir
Ilmu
artinya: Segala petunjuk yang datang dari Allah Subhana Wa Ta’ala melalui
baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salla
Dzikir
artinya: Mengingat Allah Subhana Wa Ta’ala sebagaimana agungnya Allah
Subhana Wa Ta’ala.
Maksudnya:
Mengamalkan perintah-perintah Allah Subhana Wa Ta’ala dalam setiap saat dan
keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah Subhana Wa Ta’ala dalam hati kita
serta dilakukan dengan cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Keuntungannya:
1. Barang siapa yang dikehendaki Allah
untuk diberi kebaikan, maka Allah akan memberinya kefahaman dalam agama.
2. Barang siapa menempuh jalan untuk
menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
3. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam bersabda kepada Abu Dzar Radhiallahu Anhu: Wahai Abu Dzar! Sesungguhnya
kepergianmu untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah, itu lebih baik bagimu
daripada melakukan shalat 100 rakaat. Dan sesungguhnya kepergianmu untuk
mempelajari satu bab ilmu, apakah dapat diamalkan atau tidak dapat diamalkan,
itu lebih baik bagimu daripada melakukan shalat 1.000 rakaat.
4. Perumpamaan orang yang menginga Allah
dan orang yang tidak mengingat Allah, bagaikan orang hidup dan orang mati.
5. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenang.
6. Ingatlah kamu kepada Allah niscaya
Allah pun ingat kepadamu.
Ikramul
Muslimin
Artinya:
Memuliakan sesama saudara muslim.
Maksudnya:
Menunaikan hak-hak saudara muslim tanpa menuntut hak-hak kita dari mereka.
Keuntungannya:
1. ....Allah senantiasa menolong
hamba-Nya selagi hamba-Nya itu menolong saudaranya....
2. barang siapa menutupi aib saudaranya
(yang muslim), maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. Dan barang
siapa membuka aib saudaranya (yang muslim), maka Allah akan membuka aibnya,
sehingga Allah akan mempermalukan dirinyasisebabkan aibnya dirumahnya sendiri.
3. Senyummu di hadapan saudara adalah
sedekah bagimu
Tash-hihun
Niyyah
Artinya:
Memperbaiki atau membetulkan niat.
Maksudnya:
Membersihkan niat kita dalam setiap amal dari niat-niat lain kecuali hanya
untuk mencari keridhaan Allah Subhana Wa Ta’ala.
Keuntungannya:
1. Sesungguhnya Allah tidak menerima
suatu amal kecuali yang disertai keikhlasan dan semata-mata mengharapkan
keridhaan-Nya.
2. Sesungguhnya Allah tidak memandang
kepada rupamu dan hartamu, tetapi Allah memandang kepada hatimu dan amalmu.
3. Ikhlaslah dalam (Setiap amal)
agamamu, niscaya dengan keikhlasan itu amal yang sedikit akan mencukupimu
Da’wah
Wa Tabligh
Da’wah
artinya: Mengajak.
Tabligh
artinya: Menyampaikan.
Maksudnya:
untuk memperbaiki diri agar diri kita dapat menggunakan harta, diri dan waktu
sesuai dengan perintah Allah Subhana Wa Ta’ala dan untuk menghidupkan agama
secara sempurna pada diri kita sendiri dan pada diri seluruh manusia di seluruh
alam.
Keuntungannya:
1. Dan siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang menyeru (manusia) kepada Allah dan mengerjakan
Amal shalih dan ia berkata, “sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri”
2. Barang siapa mengajak kepada petunjuk
(amal kebaikan), maka ia memperoleh pahala yang sama seperti orang yang
mengikutinya (mengamalkan kebaikan itu) tanpa mengurangi pahala mereka yang
mengikuti itu sedikitpun.
3. Sesungguhnya sepagi atau sepetang
(keluar) di jalan Allah lebih baik daripada (mendapatkan) dunia dan seluruh
isinya.
Sumber
Khuruj Fi Sabilillah
An Nadhr Muhammad Ishaq Shahab
Pustaka Al Ishlah - Bandung
Ringkasan Enam Sifat Sahabat
Drs. H. Muzakkir Haris
Pustaka Ramadhan - bandung
0 Comments:
Post a Comment